Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi, impor gula tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun 2022.
Pasalnya, produksi gula nasional tahun ini diprediksi bakal lebih baik. Di mana, tahun 2022, Bapanas mengutip Kementerian Pertanian (Kementan), produksi gula nasional mencapai 2,4 juta ton.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia mulai memasuki musim giling tebu untuk produksi gula tahun 2023.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, musim giling tebu tahun 2023 ini penting untuk menentukan pencapaian produksi gula nasional.
“Capaian rendemen pada musim giling tahun ini ditargetkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/5/2023).
Untuk tahun ini, lanjutnya, produksi gula nasional diprediksi mencapai 2,6 juta ton.
“Untuk kebutuhan gula nasional di angka 3,4 juta ton setahun. Untuk memenuhi kebutuhan nasional memang masih diperlukan pengadaan dari luar,” ujarnya.
“Namun perlu kita apresiasi, tahun ini rencana impor lebih kecil dari tahun lalu yang berada di posisi lebih dari 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan swasembada gula,” pungkas Arief.
Tapi, tentu saja itu adalah untuk impor gula konsumsi. Sebab, untuk gula kebutuhan industri makanan dan minuman olahan, Indonesia masih akan mengimpor sekitar 3,6 juta ton tahun ini.