Saham Emiten Metaverse Salim Ambruk 90%, Ternyata Gegara Ini

Anthoni Salim

 Lebih dari setahun listing di bursa, pergerakan harga saham PT Wir Asia Tbk (WIRG) malah anjlok ke Rp128/saham. Posisi ini lebih rendah dibandingkan harga IPO di Rp168/saham. Artinya, investor yang hold saham ini sejak IPO malah mencatatkan kerugian sebesar -23,80%.

Hingga pukul 10.58 WIB pada perdagangan Senin (8/5/23), harga saham WIRG bertahan di Rp128/saham. Pergerakan harga saham masih terbilang stagnan dengan volume sebesar 36,23 juta lembar dan nilai transaksi mencapai Rp4,72 milar.

Pada posisi beli atau bid tercatat ada antrian 177.656 lot, paling banyak di harga Rp128/saham sebanyak 35.188 lot. Sedangkan pada posisi jual atau ask tercatat ada antrian 318.665 lot, paling banyak di harga Rp135/saham sebanyak 98.543 lot. Posisi jual menjadi yang paling dominan saat ini yang artinya potensi penurunan harga saham masih bisa berlanjut.

Padahal pada masa awal listing atau sejak 4 April 2022 lalu, pergerakan harga saham WIRG sempat reli selama 10 hari beruntun dan mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) sebanyak tujuh kali, mencapai harga tertingginya di Rp1.600/saham pada perdagangan intraday atau naik lebih dari 8 kali lipat dari harga IPO.

Sementara itu, harga penutupan tertinggi saham WIRG berada di angka Rp 1.340/saham yang dicatatkan April tahun lalu.

Dalam setahun terakhir saham WIRG tercatat turun 76% dan dari harga tertinggi, saham WIRG telah anjlok 90%.

Nasib tak beruntung yang dialami WIRG saat ini bukanlah tanpa sebab. Salah satu penyebabnya datang dari masa lock-up yang berakhir 2022 lalu membuat beberapa investor besar menjual sahamnya. Sejumlah nama investor yang tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya atas WIRG pada Desember 2022 lalu antara lain WIR Global Kreatif, Laut Biru Teknologi, dan Angga Yudhitama Putra.

Menilai dari valuasi juga masih terbilang mahal, ini terlihat dari harga saham WIRG hingga perdagangan Senin (8/5/23) di Rp128/saham sudah setara dengan 2,53 kali nilai bukunya. Sedangkan harga wajarnya berada di Rp51/saham.

Selain itu, penurunan harga saham terjadi karena tren metaverse yang memudar, ditambah dengan industri teknologi yang seret akibat kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi. Ini terlihat dari pergerakan IDX TECHNO yang sudah turun lebih dari 40% selama setahun terakhir.

Walaupun begitu, prospek pengembangan metaverse WIRG ini masih terus berlanjut. Apalagi ada Grup Salim yang masuk melalui PT Surya Semesta Karya Persada membangun perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) bersama WIRG, yaitu PT Meraverse Indonesia Makmur (MIM).

Perusahaan patungan tersebut diketahui telah membentuk platform Nusameta yang disebut sebagai Indonesia versi digital yang terdiri atas platform dan integrasi online-to offline (O2O) yang memungkinkan pengguna mewujudkan interaksi antara dunia nyata dan digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*