Pada awal perdagangan Senin (8/5/2023) saham tambang emas kongsi Grup Saratoga milik Sandiaga Uno dan Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), kembali ambruk dan menyentuh auto reject bawah (ARB), turun 6,93% ke harga Rp3.360.
Pada perdagangan sebelumnya Jumat (5/5/2023) MDKA telah jatuh dengan Auto Rejection Bawah (ARB) 6,96% di harga Rp3.610. Diketahui harga emas dunia sudah menyentuh All Time High (ATH) pada perdagangan Kamis (4/5/2023) di level US$ 2085,4 per troy ons. Namun sayangnya tidak direspon baik oleh para investor MDKA.
Selama sepekan MDKA juga masih di koleksi oleh investor asing dengan Net Foreign Buy Rp7,2 miliar.
Namun bukan hanya pertambangan emas saja yang dimiliki oleh MDKA, melalui anak usahanya PT Merdeka Battery Materials (MBM) memiliki bisnis pertambangan nikel.
Merdeka Battery Materials berencana mengembangkan pabrik HPAL pertamanya di Indonesia Konawe Industrial Park. IKIP HPAL 1 direncanakan beroperasi dengan kapasitas 120.000 nikel ton per tahun.
Pembangunan pabrik ini akan dilakukan dua tahap, dengan operasional tahap pertama sebesar 60.000 ton. Pabrik ini akan mengambil limonit dari tambang Sulawesi Cahaya Minerals (SCM), yang merupakan salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang sesuai dengan Joint Ore Reserves Committee (JORC).
Sentimen negatif pada nikel, dimana rencana pemerintah untuk memotong insentif pajak disinyalir ikut menjadi katalis yang menyeret harga saham emiten nikel. Rencana pemotongan insentif pajak itu dimaksudkan untuk membatasi investasi pada produk nikel berkualitas rendah.
Pemerintah akan terus fokus pada industri pemrosesan sumber daya alam tetapi ingin menghemat cadangan nikel. Dengan cadangan terbesar di dunia, Indonesia ingin nikelnya bisa diolah untuk produk bernilai lebih tinggi seperti bahan yang digunakan untuk baterai kendaraan listrik.
Sejak pelarangan ekspor bijih nikel pada tahun 2020, Indonesia telah mengalami lonjakan investasi smelter. Namun sebagian besar hasilnya adalah feronikel atau nickel pig iron (NPI), yang digunakan dalam baja tahan karat. Biasanya hanya mengandung 30% hingga 40% nikel.
Menurut menteri Investasi Bahlil Lahadalia, pemerintah tidak akan lagi memberikan tax holiday untuk investasi ke NPI. Hilirisasi setidaknya harus mencapai 60% hingga 70% kandungan nikel di Indonesia dan tidak hanya untuk produk antara.
Saat ini MDKA sudah berada di dekat area support Rp3.350, jika menembus support tersebut, MDKA berpotensi melanjutkan trend penurunan.