Emas Dunia Rekor, Saham Emas RI Kok Masih Diam di Tempat?

Indonesia Borong Emas 15 Ton, Tanda Orang RI Kaya Raya?

Harga emas dunia sudah menunjukkan kilaunya dengan All Time High (ATH) pada perdagangan Kamis (4/5/2023) di level US$ 2085,4 per troy ons. Emas masih mencoba melanjutkan trend bullishnya efek dari resesi ekonomi global dan kembalinya ambruk sistem perbankan Amerika Serikat (AS).

Harga emas semakin menguat setelah Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% jadi 5% hingga 5,25% pada Rabu (3/5/2023) waktu AS. Keputusan ini dilakukan The Fed sebagai langkah menjinakkan inflasi yang tinggi di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan sektor perbankan yang bergejolak.

Selain itu, pembicaraan tentang plafon utang AS oleh Yellen yang mendesak pemerintah AS bergerak cepat untuk menaikkan atau menangguhkan plafon utang membuat kecemasan pelaku pasar akan terjadinya resesi semakin dekat karena risiko default atau gagal bayar meningkat.

Prospek emas juga semakin mencorong akibat pasar yang semakin cemas atas krisis perbankan AS. Terbaru adalah Pacific West, bank asal California yang terancam bangkrut dan sedang mempertimbangkan untuk menjual seluruh sahamnya ke investor strategis. Sebelumnya bank-bank AS yang kolaps terlebih dahulu adalah First Republic Bank, Silicon Valley Bank, Signature Bank dan Silvergate Bank.

Sayangnya di kala prospek emas begitu cerah dan terus bergerak naik, harga saham-saham emas yang ada di Bursa Efek Indonesia justru tidak sejalan dengan kenaikan harga emas dunia.

Dapat terlihat pergerakan harga beberapa saham emas hingga perdagangan Jumat (5/5/2023) secara Year to Date (YTD) justru menurun. Hanya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 3,03% saja.

Harga emas dunia secara Year to Date (YTD) sudah naik sekitar 10%. Kenaikan ini sayang tidak sejalan dengan harga saham-saham emas.

Pembelian asing masih dominan di beberapa saham emas secara Year to Date (YTD) namun belum mampu mendongkrak harga saham dengan cukup signifikan. Bukan hanya pembelian dari investor asing, pertumbuhan laba bersih pada kuartal I 2023 juga terlihat pada beberapa saham emas namun sayangnya belum mampu mendongkrak harga sahamnya.

Kini harga emas dunia berpotensi menyentuh level US$ 2100 per troy ons bahkan lebih.

“Potensi upside berikutnya untuk harga emas berjangka pengiriman Juni dengan skenario bullish ialah di atas level resisten US$2.100. Adapun untuk skenario bearish di level US$1.965 per try ons,” ungkap Wyckoff dilansir Kitco News (4/5/2023).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*