Rusia kembali meluncurkan gelombang serangan besar-besaran terbaru ke Kyiv dan ke seluruh Ukraina, Senin (8/5/2023) dini hari. Hal ini dilakukan menjelang parade Hari Kemenangan di Rusia besok, 9 Meim yang menandai peringatan kemenangannya atas Nazi Jerman pada Perang Dunia (PD) II.
Pejabat Ukraina mengatakan setidaknya lima orang terluka akibat serangan Rusia di Kyiv. Sementara rudal Rusia membakar gudang bahan makanan di kota Laut Hitam Odessa dan ledakan dilaporkan di beberapa wilayah Ukraina lainnya.
“Tiga orang terluka dalam ledakan di distrik Solomyanskyi Kyiv dan dua lainnya terluka ketika puing-puing pesawat tak berawak jatuh ke distrik Sviatoshyn, keduanya di barat pusat ibu kota,” kata Walikota Vitali Klitschko di saluran pesan Telegramnya yang dikutip Reuters.
Administrasi militer Kyiv mengatakan bahwa puing-puing drone jatuh di landasan pacu bandara Zhuliany, salah satu dari dua bandara penumpang di kota itu. Dikatakan juga bahwa di distrik Shevchenkivskyi pusat Kyiv, puing-puing pesawat tak berawak menghantam gedung dua lantai dan memicu kerusakan.
Serhiy Bratchuk, juru bicara administrasi militer Odessa, memposting di saluran Telegramnya foto-foto dari sebuah bangunan besar yang sepenuhnya dilalap api. Ia mengatakan gambar itu merupakan gambar dari gudang makanan yang diserbu roket Rusia.
Setelah peringatan serangan udara dibunyikan selama berjam-jam di sekitar dua pertiga wilayah Ukraina. Ada juga laporan media tentang suara ledakan di wilayah Selatan Kherson dan di wilayah Zaporizhzhia di tenggara.
Seorang pejabat lokal yang ditempatkan Rusia di Zaporizhzhia, Vladimir Rogov, mengaku bahwa pasukan Rusia menyerang sebuah gudang dan posisi pasukan Ukraina di Orikhiv, sebuah kota kecil di wilayah tersebut. “Secara terpisah, pasukan Rusia menembaki delapan lokasi di wilayah Sumy di Ukraina Timur Laut pada hari Minggu,” kata administrasi militer regional dalam sebuah posting Facebook.
Gelombang serangan terbaru ini datang saat Moskow bersiap untuk parade Hari Kemenangan pada Selasa. Momen ini menjadi penting bagi Presiden Rusia Vladimir Putin karena narasinya menyerang Ukraina adalah untuk melawan kelompok yang disebutnya neo-Nazi yang saat ini menguasai negara itu.
Di sisi lain, Ukraina pun disebut-sebut mulai mempersiapkan serangan balasan untuk memukul mundur tentara Rusia. Pekan lalu, drone menghantam terminal minyak di Wilayah Rostov dan Krimea, yang saat ini dalam penguasaan total Moskow.
Sementara itu, serangan drone yang diduga milik Ukraina mulai masuk ibu kota Moskow. Rabu lalu, Rusia mengatakan dua drone Ukraina berusaha menyerang Kremlin dalam upaya untuk membunuh Putin, yang tidak berada di kediamannya di Moskow pada saat itu. Kyiv sendiri dengan tegas membantah tuduhan itu.